Tampilkan postingan dengan label Koass Bingung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Koass Bingung. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Juli 2011

Disentri

I. Definisi
Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (gangguan) dan enteron (usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas dengan gejala buang air besar dengan tinja berdarah, diare encer dengan volume sedikit, buang air besar dengan tinja bercampur lender (mucus) dan nyeri saat buang air besar (tenesmus).

Selasa, 26 Juli 2011

Krim Permethrin 5% untuk Pengobatan Scabies

Scabies disebabkan oleh mite (tungau), Sarcoptes scabieiScabies mites tertarik pada bau dan kehangatan dari manusia. Tungau ini ukurannya cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang dan sering menular diantara orang-orang yang tidur besama. Kadang tungau ditularkan melalui pakaian, seprei dan benda-benda lainnya yang digunakan secara bersama-sama; masa hidupnya hanya sebentar dan pencucian biasa bisa menghancurkan tungau ini. Tungau betina membuat terowongan di bawah lapisan kulit paling atas dan menyimpan telurnya dalam lubang. Beberapa hari kemudian akan menetas tungau muda (larva). Infeksi menyebabkan gatal-gatal hebat, kemungkinan merupakan suatu reaksi alergi terhadap tungau.

Jumat, 22 Juli 2011

Acne Vulgaris

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Jerawat adalah istilah awam untuk acne vulgaris, yang biasa terjadi pada usia remaja ketika terjadi perubahan hormon sehingga menghasilkan lebih banyak minyak. Keadaan ini cenderung diturunkan dalam kelurga dan sama sekali tidak berbahaya. Tetapi beberapa orang yang mengalami kasus yang berat mungkin merasa sangat tertekan dan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Sayang sekali, sampai saat ini belum ada cara penyembuh yang tuntas, meskipun ada beberapa cara yang sangat menolong. Untungnya, kondisi ini akan mengalami perbaikan dengan bertambahnya usia.
Orang yang sudah menginjak masa pubertas umumnya pernah mengalami jerawat. Dalam dunia medis, jerawat dikenal sebagai acne vulgaris. Merupakan peradangan kronis dari folikel pilocebaceous (salah satu kelenjar pada kulit), disertai penyumbatan dan penimbunan keratin, ditandai dengan adanya komedo, pustula, nodula, dankista.Daerah yang terkena bukan hanya wajah, namun juga bahu, dada, punggung, dan lengan bagian atas.

Rabu, 20 Juli 2011

hemorhoid

PENDAHULUAN

Latar Belakang (2)

            Penyakit hemoroid merupakan gangguan anorektal yang sering ditemukan tetapi yang paling kurang dimengerti. 5% populasi umum dan individu di atas usia 50 tahun memiliki keluhan yang berhubungan dengan hemoroid. Pasien seringkali menganggap hampir segala gejala perianal karena “hemoroid”.
            Hemoroid adalah kondisi terutama di masyarakat barat dan telah dihubungkan dengan diet rendah serat, tinggi lemak. Menurut Burkitt insidensi rendah penyakit hemoroid pada penduduk Afrika yang dietnya mengandung serat yang tinggi.

A.      Definisi (1,2,4,6,7)

            Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik, hanya apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau peenyulit, maka diperlukan tindakan.

            Hemoroid normalnya terdapat pada individu sehat dan terdiri dari bantalan fibromuskular yang sangat bervaskularisasi yang melapisi saluran anus. Hemoroid diklasifikasikan menjadi dua yaitu hemoroid eksterna hemoroid interna.

Senin, 18 Juli 2011

Tinea Kruris

Pendahuluan
Dinegara yang beriklim tropis dengan kelembaban udara relatif tinggi , akan menyebabkan mudah berpeluh, memicu terjadinya penyakit jamur.Pada infeksi kulit karena jamur selain gatal gejalanya berupa bercak putih bersisik halus atau bintil merah . Tanda awal kulit terkena infeksi jamur adalah rasa gatal yang hebat saat kulit berkeringat .Gejala penyakit jamur pada kulit juga bergantung pada bagian kulit yang terkena serta jenis jamur penyebabnya . Pada dasarnya jamur paling sering menyerang lokasi yang lembab dan orang yang kurang menjaga kebersihannya Tinea adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya lapisan teratas pada kulit pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita (jamur yang menyerang kulit). Tinea kruris sendiri merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada daerah genitokrural (selangkangan), sekitar anus, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah 

1. Etiologi
Jamur atau kulat dermatofita yang sering ditemukan pada kes tinea kruris adalah, E.Floccosum, T. Rubrum, dan T. Mentagrophytes.
Lelaki lebih sering terkena daripada wanita. Maserasi dan oklusi kulit lipat paha menyebabkan peningkatan suhu dan kelembaban kulit yang akan memudahkan infeksi. Tinea kruris biasanya timbul akibat penjalaran infeksi dari bagian tubuh lain. Jangkitan juga dapat terjadi melalui sentuhan langsung dengan individu yang terinfeksi atau tidak langsung melalui benda yang mengandung jamur, misalnya tuala, seluar, tempat tidur hotel dan lain-lain.

Minggu, 17 Juli 2011

Pityriasis versicolor (PV)

BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembapan yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur. Oleh karena itu, golongan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur menempati urutan kedua terbanyak dari insiden penyakit kulit.
Penyakit kulit karena infeksi jamur secara umum dapat terbagi atas dua bentuk, bentuk superfisial dan bentuk yang dalam (deep mycosis). Bentuk superfiasial terbagi atas golongan dermatofitosis yang disebabkan oleh jamur dermatofita (antara lain: Tinea kapitis, tinea korporis, tinea unguium, tinea cruris, tinea fasialis, tinea barbae, tinea manus, tinea pedis) dan yang kedua golongan non dermatofitosis (pitiriasis versikolor, piedra, tinea nigra palmaris, kandidiasis). Perbedaan antara dermatofitosis dan non dermatofitosis adalah pada dermatofitosis melibatkan zat tanduk (keratin) pada stratum korneum epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan oleh dermatofit. Sedangkan non dermatofitosis disebabkan oleh jenis jamur yang tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna keratin kulit tetapi hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar 8. Diantara penyakit jamur superfisial yang sering dijumpai di Indonesia salah satunya adalah pitiriasis versikolor.

Sabtu, 16 Juli 2011

Disseminated intravascular coagulation (DIC)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.         DEFINISI
Disseminated intravascular coagulation atau DIC adalah gangguan serius yang terjadi pada mekanisme pembekuan darah pada tubuh. Normalnya tubuh membentuk bekuan darah sebagai reaksi terhadap trauma. Dengan DIC, tubuh membentuk bekuan darah kecil secara berlebihan, mengurangi jumlah factor pembekuan dan trombosit dalam tubuh. Bekuan-bekuan darah kecil ini berbahaya, dan dapat mempengaruhi suplai darah ke organ tubuh, menyebabkan disfungsi dan kerusakan organ. Perdarahan secara besar-besaran dapat terjadi karena kurangnya factor pembekuan dan trombosit pada tubuh. DIC dapat mengancam nyawa dan harus diterapi secara cepat. (Kellicker, 2005; Wikipedia, 2006)

Diabetes Mellitus tipe II

DIABETES MELITUS TIPE 2


I.         PENDAHULUAN
Menurut American Diabetes Association (ADA) 2005, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah. Sedang sebelumnya WHO 1980 berkata bahwa diabetes melitus merupakan suatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut ataupun relatif dan gangguan fungsi insulin. Tampaknya terdapat dalam keluarga tertentu; berhubungan dengan aterosklerosis yang dipercepat, dan merupakan predisposisi untuk terjadinya kelainan mikrovaskular spesifik seperti retinopati, nefropati dan neuropati.
WHO telah mengidentifikasi 3 macam diabetes, yaitu diabetes melitus tipe 1 atau insuline dependent diabetes mellitus (IDDM), tipe 2 atau non-insuline dependent diabetes mellitus (NIDDM), dan diabetes melitus gestasional.
Diabetes melitus tipe 2 adalah suatu sindroma metabolik yang disebabkan oleh resistensi insulin dan defisiensi insulin oleh karena gangguan fungsi sel beta pankreas. Pada DM type 2 terjadi resistensi  insulin dimana kemampuan insulin untuk meningkatkan uptake dan pemakaian glukosa di otot terganggu. Efek metabolik insulin terjadi pada transport glukosa dan metabolisme karbohidrat serta lemak intra seluler.

Penyakit ginjal kronik

BAB I
PENDAHULUAN

Setiap organ tubuh memiliki tugas penting dan mulia bagi tubuh. Layaknya mesin pada sebuah pabrik, masing-masing saling terkait, menghasilkan karya yang menentukan kehidupan manusia. Bila ada satu saja yang tidak berjalan semestinya, karena terganggu oleh penyakit, akan berakibat pada perubahan mekanisme tubuh.1
Ginjal misalnya (renal/kidney). Ukurannya kira-kira 11x6x3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Rata-rata beratnya 150 gram. Walaupun ringan, fungsinya  amat vital dan kompleks. Setiap menit sebanyak 1.300 cc darah mengalir ke ginjal. Ia berfungsi menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh. Zat-zat sisa itu biasa disebut zat-zat toksik (racun). Karena tidak lagi berguna, racun tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat air seni (urin). Fungsi menyaring ini dikenal sebagai fungsi filtrasi.1,6

Infark miokard akut

PENDAHULUAN

Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu diagnosa rawat inap tersering di negara maju. Laju mortalitas awal (30 hari) pada IMA adalah 30% dengan lebih dari separuh kematian terjadi sebelum pasien mencapai rumah sakit. Walaupun laju mortalitas menurun sebesar 30% dalam 2 dekade terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien yang tetap hidup pada perawatan awal, meninggal dalam tahun pertama setelah IMA.
IMA dengan elevasi ST (ST elevation myocardial infarction = STEMI) merupakan bagian dari spektrum sindrom koroner akut (SKA) yang terdiri dari angina pektoris tak stabil, IMA tanpa elevasi ST dan IMA dengan elevasi ST.
Di Amerika serikat setiap tahun 1 juta pasien dirawat di rumah sakit karena angina pektoris tak stabil; di mana 6 sampai 8 persen kemudian mendapat serangan infark jantung yang tak fatal atau meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis ditegakkan.

Dermatitis Atopik

BAB I
PENDAHULUAN

       Dermatitis Atopik (DA) merupakan dermatitis yang bersifat kronik, residif, distribusi simetris biasanya terjadi pada individu dengan riwayat gangguan alergi pada keluarga atau gangguan alergi pada individu tersebut (Mulyono, 1986).
       Penyakit DA merupakan bentuk ekzema yang paling sering dijumpai dan menyerang 2-3% anak-anak di seluruh dunia (Mahadi, 2000).
       Penyebab DA secara pasti belum diketahui, tetapi faktor keturunan merupakan dasar pertama untuk timbulnya penyakit ( Siregar, 2004).
        Konsep Atopi menurut Coca, 1931 (cit. Soedarmadi, 1986) adalah bentuk hipersensitivitas herediter yang berkaitan dengan asma dan hay fever. Diketahui kemudian oleh Pepsy dan Parish tahun 1979 bahwa pada penderita DA terjadi kenaikan Imunoglobulin E (Ig E) total dalam serum dan Ig E antibody terhadap common environmental allergen  (Soedarmadi, 1986).
        

konjungtivitis

BAB I
PENDAHULUAN
         Konjuntiva yang meradang disebut konjuntivitis. Peradangan konjuntiva selain memberi keluhan yang khas pada anamnesis seperti gatal, pedih, seperti ada pasir, rasa panas juga memberi gejala yang khas di konjuntiva, ada tahi mata (sekret). Jika meluas ke kornea timbul silau dan ada air mata nrocos (epifora). Gejala objektif paling ringan adalah  hiperemi dan berair sampai berat dengan pembengkakan bahkan nekrosis. Bangunan yang sering tampak khas lainnya adalah folikel, flikten dan sebagainya.3

Scabies

BAB I
PENDAHULUAN

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, yang termasuk dalam kelas Arachnida. Tungau ini berukuran sangat kecil, berbentuk bundar dan mempunyai empat pasang kaki dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penyakit ini disebut juga The itch, Seven year itch, Norwegian itch, gudikan, gatal agogo, budukan, kudis, penyakit ampera. Penyakit ini mudah menular dari manusia ke manusia dari hewan ke manusia dan sebaliknya                ( Maskur, 2000).

Tuberkulosis

                                                        BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
            Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini masih belum bisa dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta penduduk dunia setiap tahunnya, dimana angka ini melebihi penyakit infeksi lainnya. Bahkan Indonesia adalah negara terbesar ketiga dengan jumlah pasien TBC terbanyak di dunia, setelah Cina dan India. Sulitnya memusnahkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah munculnya bakteri yang resisten terhadap obat yang digunakan. Karena itu, upaya penemuan obat baru terus dilakukan.
            Berbagai kemajuan telah dicapai, antara lain program DOTS dimana Indonesia hampir mencapai target 70/85, artinya sedikitnya 85% diantaranya berhasil disembuhkan. Di Indonesia juga diperkenalkan beberapa program seperti HDL (Hospital DOTS Linkage) yang melakukan program DOTS di RS, PPP (public private partnership) atau PPM (public private mix) yang melibatkan sektor private dalam penanggulangan TB di negara kita, juga akan dilakukan program DOTS plus untuk menangani MDR TB.
           

Retinoblastoma

BAB I
PENDAHULUAN

Retinoblastoma adalah suatu neoplasma yang berasal dari neuroretina (sel batang dan kerucut) atau sel glia, yang bersifat ganas. Kelainan ini bersifat kongenital autosom dominan bila mengenai kedua mata atau bersifat mutasi somatik bila mengenai satu mata saja. Tumor ini tumbuhnya sangat cepat sehingga vaskularisasi tumor tidak dapat mengimbangi tumbuhnya tumor sehingga terjadi degenerasi dan nekrosis yang disertai kalsifikasi (Wijana, 1993).
Retinoblastoma merupakan tumor ganas pada mata terbanyak yang ditemukan pada anak-anak dibawah usia 5 tahun di Amerika, menyerang 300 anak per tahun. Tumor ini ditemukan lebih banyak lagi di negara berkembang. Alasan mengenai tingginya insidensi ini belum diketahui secara jelas. Diduga keadaan sosial dan ekonomi yang rendah serta adanya Human Papilloma Virus dalam jaringan retina meningkatkan insidensi retinoblastoma (Hardy, 2007).

Demam Paratiphoid

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


DEMAM PARATIFOID/Salmonelosis
Penyakit infeksi dengan Salmonella (Salmonellosis) ialah segolongan jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh sejumlah besar spesies yang tergolong dalam genus Salmonella, biasanya mengenai saluran pencernaan.

Definisi
            Salmonellosis adalah penyakit akibat termakannya bakteri hidup anggota genus – salmonella ( bakteri gram negative, batang non spora yang memfermentasi glukosa dengan membentuk gas, tumbuh pada temperature 6,7º - 45,6ºC, pH 4,1 – 9,0 ). Sumber pencemaran secara langsung atau tidak langsung berasal dari manusia dan hewan (kucing, anjing, babi, sapi) / unggas dan telurnya serta rodentia sekitar sepertiga kasus salmonellosis berasal dari daging sapi dan ayam.

uveitis

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Organ penglihatan manusia terdiri atas banyak elemen yang saling bersinergi untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu organ yang berperan penting dalam melaksanakan fisiologis dari penglihatan ini adalah suatu lapisan vaskular pada mata yang dilindungi oleh kornea dan sklera disebut uvea (Ilyas, 2005; Vaughan et all, 2000).
Uvea terdiri atas 3 struktur; iris, badan siliar, dan koroid. Iris merupakan bagian yang paling depan dari lapisan uvea. Iris disusun oleh jaringan ikat longgar yang mengandung pigmen dan kaya akan pembuluh darah. Korpus siliaris (badan siliaris) adalah struktur melingkar yang menonjol ke dalam mata terletak di antara ora serrata dan limbus. Struktur ini merupakan perluasan lapisan khoroid ke arah depan.      Khoroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan sklera. Khoroid  merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel-sel pigmen sehingga tampak berwarna hitam (Jusuf, 2003).
Uveitis didefinisikan sebagai proses inflamasi pada salah satu atau semua bagian dari uvea (iris, badan siliar/korpus siliar, dan koroid). Uvea merupakan lapisan vaskular mata yang tersusun atas banyak pembuluh darah yang dapat memberikan nutrisi kepada mata. Adanya peradangan pada area ini dapat mempengaruhi elemen mata yang lain seperti kornea, retina, sklera, dan beberapa elemen mata penting lainnya. Sehingga kadang gejala yang dikeluhkan pasien mirip dengan penyakit mata yang lain. Adapun gejala yang sering dikeluhkan pasien uveitis secara umum yaitu mata merah (hiperemis konjungtiva), mata nyeri, fotofobia, pandangan mata menurun dan kabur, dan epifora (Ilyas, 2005; Jusuf, 2003; Vaughan et all, 2000).
Peradangan uvea (uveitis) dapat diklasifikasi berdasarkan beberapa parameter. Adapun parameter yang digunakan antara lain: demografi; lokasi dari tempat peradangan; durasi, onset, dan perjalanan penyakit; karakter dari peradangan yang terjadi; dan penyebab dari inflamasi. Klasifikasi dan standarisasi dari uveitis sangat penting dilakukan untuk diagnosis dan penanganan penyakit. Sehingga penanganan yang cost-efective dapat terlaksana (Farooqui, Foster, dan Sheppard, 2008).


BAB II
PERADANGAN PADA UVEA (UVEITIS)


A.    ANATOMI DAN FISIOLOGI UVEA
Mata sebagai organ penglihatan manusia, tersusun atas elemen-elemen yang memiliki struktur yang berbeda-beda. Struktur yang dimiliki oleh masing-masing elemen menunjang fungsi dari elemen tersebut dalam fisiologis penglihatan manusia. Salah satu elemen mata manusia adalah uvea yaitu suatu lapisan vaskular tengah mata yang membungkus bola mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera. Uvea terdiri atas 3 unsur yaitu iris, badan siliar, dan koroid (Ilyas, 2005; Vaughan et all, 2000).

Gambar 1. Anatomi bola  mata

 

Iris (Iris, pelangi)

      Iris merupakan bagian yang paling depan dari lapisan uvea. Struktur ini muncul dari badan siliar dan membentuk sebuah diafragma di depan lensa. Iris juga memisahkan bilik mata depan dan belakang. Celah di antara iris kiri dan kanan dikenal sebagai pupil.
      Iris disusun oleh jaringan ikat longgar yang mengandung pigmen dan kaya akan pembuluh darah. Permukaan depan iris yang menghadap bilik mata depan (kamera okuli anterior) berbentuk tidak teratur dengan lapisan pigmen yang tak lengkap dan sel-sel fibroblas. Permukaan posterior iris tampak halus dan ditutupi oleh lanjutan 2 lapisan epitel yang menutupi permukaan korpus siliaris. Permukaan yang menghadap ke arah lensa mengandung banyak sel-sel pigmen yang akan mencegah cahaya melintas melewati iris. Dengan demikian iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata dan cahaya akan terfokus masuk melalui pupil (Jusuf, 2003; Vaughan et all, 2000).
       Pada iris terdapat 2 jenis otot polos yaitu otot dilatator pupil dan otot sfingter/konstriktor pupil. Kedua otot ini akan mengubah diameter pupil. Otot dilatator pupil yang dipersarafi oleh persarafan simpatis akan melebarkan pupil, sementara otot sfingter pupil yang dipersarafi oleh persarafan parasimpatis (N. III) akan memperkecil diameter pupil (Guyton, 1997; Vaughan et all, 2000).
      Jumlah sel-sel melanosit yang terdapat pada epitel dan stroma iris akan mempengaruhi warna mata. Bila jumlah melanosit banyak mata tampak hitam, sebaliknya bila melanosit sedikit mata tampak berwarna biru (Jusuf, 2003).  

General Anestesi Intubasi

Teknik Anastesi
Anestesi yang digunakan adalah anestesi umum dengan teknik perlindungan jalan nafas. Pemantauan ditujukan atas fungsi nafas dan sirkulasi. Pulse oxymeter dianjurkan sebagai alat monitoring.

Penilaian dan Persiapan Praanestesia
Anamnesis
            Riwayat apakah pasien pernah mendapat anesthesia sebelumnya sangatlah penting untuk mengetahui apakah ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus, misalnya alergi, mual-muntah, nyeri otot, gatal-gatal atau sesak nafas pasca bedah, sehingga dapat dirancang anesthesia berikutnya dengan lebih baik.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan gigi geligi, tindakan buka  mulut, lidah relative besar sangat penting untuk diketahui apakah akan menyulitkan tindakan laringoskopi intubasi. Leher pendek dan kaku juga akan menyulitkan laringoskopi intubasi.

General Anestesi TIVA

Teknik Anastesi
Anestesi yang digunakan adalah GA dengan teknik TIVA. GA tidak selalu menjadi pilihan terbaik dalam tindakan operatif yg dilakukan, dengan memikirkan pertimbangan mengenai tekhnik dan prosedur operasi yg dilakukan serta kondisi pasien, anestesi local atau regional dapat merupakan pilihan terbaik.
Keuntungan pada anestesi GA adalah :
1.      Mengurangi kejadian pasien mengingan kejadian di durante operasi
2.      Merelaksasi otot
3.      Airway, breathing, circulation dapat terkontrol dg baik
4.      Dapat diberikan cepat dan reversibel

Pedoman Pengukuran Lingkar Dada pada Bayi

PEDOMAN
PENGUKURAN LINGKAR  DADA (LIDA)
PADA BAYI BARU LAHIR
(Sebagai Indikator Deteksi Dini Bayi Berat Lahir Rendah)


PENTINGNYA PENGUKURAN LINGKAR DADA


Angka kematian bayi berat lahir rendah (BBLR) mencerminkan derajat kesehatan masyarakat. Bayi-bayi ini lebih mudah untuk menjadi sakit bahkan meninggal dibanding dengan  bayi berat lahir normal.

Langkah utama untuk menyelamatkan BBLR agar dapat tumbuh dan berkembang  dengan baik adalah melalui deteksi dini BBLR pada saat dilahirkan yang diikuti dengan upaya tindak lanjut tepat sasaran. Penimbangan bayi baru lahir merupakan cara terbaik untuk deteksi dini BBLR, namun dilapangan tidak selalu tersedia alat timbang yang akurat.

Pengukuran Lingkar Dada (LIDA) bayi segera setelah dilahirkan dapat dipakai sebagai penggamti penimbangan berat lahir untuk deteksi dini BBLR. Pengukuran lingkar dada sederhana, murah dan efektif. Dengan deteksi BBLR dan intervensi segera akan menjamin kelangsungan hidup bayi.
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template