Minggu, 17 Juli 2011

Manfaat Shalat


Otak manusia merupakan sebuah organ sangat rumit yang menjadi pusat sistem saraf. Otak terbungkus di dalam cranium dan strukturnya menyerupai struktur otak mamalia lain, tetapi ukurannya tiga kali lebih besar daripada mamalia sejenis dengan ukuran tubuh yang sama. Sebagian besar keputusan dan perilaku manusia berasal dari korteks serebral. Diperkirakan bahwa otak manusia memiliki 50-100 miliar neuron atau sel saraf. Otak mengatur, mengawasi , dan mengendalikan tindakan dan perilaku tubuh. Otak terus-menerus menerima informasi dan secara acak menganalisa informasi tersebut, merespon, dan kemudian mengontrol tindakan dan fungsi tubuh. Batang otak mengontrol fungsi pernapasan, rerata detak jantung, dan proses otonomi lainnya. Neokorteks menjadi pusat perintah yang lebih tinggi yang meliputi urusan berpikir, belajar dan mengingat. Dan cerebellum bertugas mengatur keseimbangan tubuh, postur, dan koordinasi berbagai gerakan tubuh.
Kendati dilindungi di dalam cranium kepala yang tebal, ditutup oleh cairan cerebrospinal, memiliki sawar darah, otak sangat rentan mendapat serangan penyakit. Bentuk kerusakan fisik yang paling umum menyerang otak disebabkan oleh luka pada kepala, misalnya karena benturan, serangan stroke, atau karena teracuni berbagai zat kimia (neurotoksin). Kasus infeksi otak sangat jarang terjadi karena perdarahan otak memiliki sistem perlindungan dan sawar darah otak yang menjaganya dari berbagai macam zat asing penyebab infeksi. Namun jika terjadi infeksi, dampaknya akan sangat hebat. Gangguan lain yang dapat menyerang otak adalah gangguan degeneratif, seperti penyakit parkinson, sklerosis, dan Alzheimer. Beberapa bentuk gangguan kejiwaan, seperti schizophrenia dan depresi ditenggarai menjadi penyebab disfungsi sebagian fungsi otak.
Otak merupakan organ tubuh paling penting. Kerja dan fungsi otak sangat bergantung pada aliran darah yang membawa oksigen dan zat makanan sebagai sumber energi bagi otak. Pada orang dewasa aliran darah ke otak biasanya mencapai 750 milimeter per menit atau sekitar 15 % dari seluruh aliran darah yang dipompa oleh jantung. Jumlah aliran darah itu sama dengan 50-54 milimeter darah per 100 gram jaringan otak per menit. Peredaran darah otak bekerja untuk memenuhi tuntitan metabolisme otak. Besarnya aliran darah ke otal harus sesuai, karena terlalu banyak atau terlalu sedikit akan menyebabkan kerusakan pada otak. Terlalu banyak aliran darah, yang dikenal dengan istilah hiperemia, dapat meningkatkan tekanan intrakranial (ICP), yang memampatkan dan merusak jaringan otak. Begitu pula jika aliran darah ke otak terlalu sedikit akan menyebabkan iskemia (18-20 ml per 100 g per menit). Bahkan kematian jaringan akan terjadi jika aliran darah ke otak hanya sebanyak 8-10 ml per 100 g per menit. Karena itulah perderan darah otak memiliki banyak keistimewaan dibanding peredaran darah bagian tubuh yang lain.
Salah satu keistimewaan peredaran darah otak adalah adanya pembuluh darah cadangan (kolateral) yang dapat memasok darah ke otak yang bekerja dalam keadaan darurat atau benar-benar dibutuhkan. Selain itu, pembuluh-pembuluh darah menuju otak dilindungi oleh tulang tengkorak yang menjaga keutuhan dan keteraturan sistem pembuluh darah tersebut sehingga aliran darah ke sana tetap lancar tanpa hambatan dalam keadaan apapun. Fungsi pembuluh darah cadangan menuju otak bekerja ketika fungsi pembuluh darah utama terhambat. Karena itulah pembuluh darah cadangan ini terdapat pada beberapa bagian otak sehingga semua bagian otak bisa mendapat asupan darah. Penting untuk dikemukan bahwa ternyata pembulih darah cadangan itu dapat memenuhi kebutuhan otak ketika otak memang benar-benar membutuhkannya. Berdasarkan fakta ini, kita dapat memahami mengapa pada anak kecil yang masih dalam tahap pertumbuhan, tersumbat salah satu pembuluh darah otak tidak menimbulkan bahaya besar. Sementara pada orang dewasa, keadaan itu dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda tergantung pada seberapa baik pembuluh darah cadangan bekerja, juga tergantung pada perbedaan usia dan tingkat kesehatannya secara umuum.
Pengaruh Shalat bagi otak (seperti gerakan rukuk dan sujud) terutama pada asupan darah dan keteraturan aliran darah dijelaskan sebagai berikut :
  1. Peran dan fungsi otak sangat penting bagi kehidupan manusia. Otak mempengaruhi fungsi dan kerja seluruh anggota tubuh lain. Pada posisi pertama, sistem peredaran darah ke otak memegang peranan palin penting, karena untuk menjalankan fungsinya, otak membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar. Allah mengistimewakan sistem peredaran darah otak dan menganugerahinya kekhususan untuk menjaga fungsi otak. Salah satu anugeraj Allah yang paling utama adalah adanya jaringan pembuluh darah cadangan untuk bekerja dalam keadaan darurat ketika otak sangat membutuhkan asupan oksigen dan glukosa. Allah juga melindungi pembuluh darah otak dengan tulang tempurung (cranium) sehingga kerja dan fungsi pembuluh darah tetap terjaga tanpa mengalami perubahan.
  2. Penelitian dan studi mutakhir menunjukkan bahwa aliran darah ke otak bertambah ketika kepala menunduk seperti dalam posisi sujud. Fenomena ini telah dibuktikan melalui penelitian dan pengalaman kaum muslimin. Dijelaskan pula bahwa aliran darah ke otak bersesuaian dengan perubahan posisi kepala ke bawah, Ini telah menjadi ketetapan yang jelas. Proses itu benar-benar berlangsung bahkan meskipun jika kita menundukkan sedikit kepala sehingga berada lebih bawah dari pada jantung. Kadar penambahan aliran darah ke otak bersesuaian dengan seberapa rendah posisi kepala. Jika kita perhatikan gerakan Sholat secara seksama, kita melihat bahwa ada perubahan gerakan kepala secara bertahap, dari posisi berdiri, menuju posisi rukuk, kemudian posisi sujud. Masing-masing gerakan dilakukan secara tumakninah (tenang dan nyaman). Rukuk dan sujud dilakukan dalam jangla waktu tertentu. Keadaan ini secara otomatis mempengaruhi aliran darah ke otak dalam periode tertentu yang beruulang-ulang sesuai dengan jumlah sholat yang dilakukannya selama sehari-semalam.
  3. Posisi tubuh pada saat rukuk sehingga posisi kepala sejajar dengan dada dan tubuh bagian atas berperan penting karena posisi itu menyiapkan kepala dan otak untuk menerima aliran darah yang berlimpah ketika tubuh memasuki posisi sujud.
  4. Penting juga dikemukakan disini bahwa posisi duduk di antara dua sujud tidak menyebabkan aliran darah mengalir lebih cepat dari kepala sehingga otak tidak mengalami pengurangan darah secara mendadak. Posisi duduk di antara dua sujud tetap mempertahankan aliran darah  ke otak sesuai dengan kadar yang dibutuhkan karena kedua lutut yang dilipat dalam posisi duduk menahan aliran balik ke jantung.


Penjelasan di atas menegaskan bahwa shalat memiliki peran penting untuk menambah aliran darah ke otak sehingga otak bisa menjalankan fungsinya secara baik dalam mengatur  dan mengendallikan seluruh organ tubuh. Ketika seseorng memaksakan dirinya bangun pagi hari untuk mendirikan sholat tubuh, mungkin ia merasa enggan melakukannya, dan cenderung ingin tetap tidur. Tetapi sesungguhnya ketika sesungguhnya ketika ia memilih untuk mendirikan sholat, ia akan diliputi kesegaran  dan semangat setelahnya. Ia tak lagi punya keinginan untuk tidur. Bahkan, bisa jadi ia terdorong untuk melakukan suatu pekerjaan atau ingin segera berangkat kerja pada pagi hari. Faedah paling penting dari bangun di pagi hari untuk mendirikan sholat bukanlah untuk menghilangkan keinginan tidur kembali, melainkan pengaruh sholat terhadap ruh manusia sehingga ia lebih dekat kepada Allah dan memiliki otak yang sehat karena mendapat limpahan aliran darah yang mengandung oksigen dan zat makanan (glukosa, protein dll) sebagai hasil gerakan-gerakan sholat.
oleh : M.Arif Budiman, FK UNRI 2008 (Staf Div KKI Dept KKIA DEP 2009-2011

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template