Minggu, 17 Juli 2011

Penciptaan Manusia



Salah satu contoh kebenaran Al Qur’an dengan kajian IPTEK adalah penciptaan manusia. Surah Al Mu’minuun ayat 12-14:” Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh/rahim. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan makhluk yang sempurna/manusia. Maha Suci Allah pencipta yang paling baik”.
 

Pada abad ketujuh Al Qur’an sudah bicara tentang spermatozoa. Pengetahuan tentang spermatozoa baru ditemukan abad tujuh belas. Al Qur’an juga menginformasikan fase fase tentang kejadian manusia dari setetes mani, segumpal darah dan segumpal daging jauh sebelum adanya penemuan penemuan ilmiah modern. Al Qur’an adalah pengabar pertama tentang fase fase janin didalam rahim.
Kemudian dalam Surah Az Zumar ayat 6:” Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian adalah Allah Tuhan kamu Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia maka bagaimana kamu dapat dipalingkan“.

Dokter ahli bedah Perancis yang bernama Maurice Bucaille menjelaskan pembentukan janin terjadi dalam tahap kejadian demi kejadian. Dan janin berada dalam tiga kegelapan semasa kehamilan. Menurut Bucaille yang dimaksud dengan tiga kegelapan adalah lapisan yang memisahkan janin dari dunia luar. Janin hidup dalam kegelapan membrane plasenta – kegelapan rahim – kegelapan dinding perut. 

Maurice Bucaille memeluk Islam dari sebelumnya beragama Katholik.Aayat ayat Al Qur’an yang dicocokkan berdasarkan data data ilmiah ilmu biologi modern dan informasi Al Qur’an sangat tepat. Apabila membaca Al Qur’an dengan tekun akan ditemukan ayat ayat yang berbicara tentang reproduksi manusia. Yang mengagumkan hati adalah ayat ayat Al Qur’an sangat sesuai dengan periodesasi pembuahaan dan kehamilan berdasarkan data data ilmu biologi modern, kata Bucaille. 

Tentang pembentukkan janin dr Bucaille menjelaskan kata nutfah dalam Al Qur’an berarti setetes air mani yang dapat membuahi ovum dan bersatu dengannya. Kata alaqah dalam Al Qur’an bermakna penempelan yang kuat pada ovum setelah dibuahi menetap didalam rahim dan menempel didindingnya. Kata al mudghah dalam Al Qur’an menunjukkan segumpal daging lembut yang tidak memiliki bentuk tertentu. Kata amsyaj gamete dalam Al Qur’an adalah sperma laki laki yang terdiri dari berbagai cairan yaitu cairan testis yang mengandung zat pembuahan, yang dihasilkan dari kelenjar prostat, kelenjar cooper dan kelenjar litree. Al Qur’an ketika menggambarkan sel yang telah dibuahi dengan gemete tidak menyalahi fakta sebenarnya, karena sperma laki laki merupakan campuran dari beberapa cairan. 

Itu adalah sedikit contoh kandungan Al Qur’an tentang terdapatnya fakta fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui manusia di tanah Arab pada abad ketujuh. Tetapi fakta fakta ilmiah dijelaskan oleh Al Qur’an dengan tepat dan diakui kebenarannya pada zaman ini setelah diciptakannya alat alat bantu modern dibidang medis.

Nabi Muhammad tidak pernah belajar biologi, tidak pernah belajar ilmu kedokteran, tidak pernah belajar ilmu bedah kandungan, tidak pernah belajar spermatozoa. Jadi Al Qur’an bukan karangan Muhammad. Al Qur’an pasti firman Tuhan pencipta manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template